Tulisan
ini sesungguhnya tidak untuk menasehati siapapun, karena yang terbaik bagi
seseorang adalah bagaimana orang tersebut menyadari bahwa sesungguhnya diri
sendiripun sudah menjadi guru atau penasehat yang terbaik. Tergantung bagaimana
menjadikan pikiran dan hati nuraninya selaras dengan perbuatan dan perkataan.
Hanya saja untuk menyadari itu yang terkadang sulit dan kadang juga cenderung
memang lupa diri.
Dalam
hal ini Jujur dan dusta menjadi tolak ukurnya,bukan hanya sekedar menjadi
wacana atau lagu. Yang terpenting adalah jujur pada diri sendiri agar tiada
yang terdustai, karena mudah untuk mendustai diri sendiri apalagi mendustai
orang lain. Jujur adalah berita sesuai dengan kenyataan sedangkan dusta adalah
kebalikannya yaitu berita yang tidak sesuai dengan kenyataan. Lalu haruskah
mendustai diri sendiri?.
Sebab-sebab timbulnya
sifat jujur adalah :
- Mampu menggunakan pikiran dengan baik.
- Dengan berpikir yang baik seseorang mengetahui manfaat jujur dan bahaya dusta.
- Keteguhan Beragama. Orang yang teguh beragama pasti taat pada agama dan tidak mendustai agama.
- Kuat menjaga harga diri atau kehormatan. orang yang kuat menjaga harga diri, tidak rela dengan dirinya kecuali dengan kejujurannya, karena ia ingin mengisi dirinya dengan akhlaqul karimah. Lalu bagaimana mungkin dikatakan berakhlaqul karimah kalau ia berdusta, sedangkan akhlaqul karimah tidak dapat diperoleh dengan dusta.
Sebab-sebab berdusta
adalah :
- Ingin mendapat keuntungan.
- Ingin menghilangkan atau menghapus kemiskinan. Terkadang ada anggapan bahwa dusta dapat menyelamatkan dirinya didunia, maka ia berdusta.Sebaliknya terkadang ada anggapan mendatangkan kesulitan, kemelaratan sehingga ia tidak jujur.
Bahaya Dusta adalah :
- Dusta dapat membahayakan dirinya sendiri sehingga ia menjadi terhina.
- Di Akherat mendapat siksa yang sangat pedih.
- Membahayakan orang lain, karena dusta menjanjikan kebaikan kepada orang lain, lalu diingkari, maka hati orang yang dibohongi menjadi resahgelisah, akibat harapannya tidak tercapai.
- Dapat menjadikan sumber kejelekan yang lain, seperti menggunjing, mengadu domba sehingga terjadi fitnah yang mengakibatkan pertengkaran dan permusuhan.
Tuhan tidak dapat dibohongi dengan kata kata atau perbuatan apapun. Hidup adalah sebuah konsekwensi
yang sudah ditetapkan. Pilihan sudah menjadi karakteristik umum siapapun berhak
menentukan pilihan sikap.
Punten
ah, salam sukses selalu.